posting pertama di tahun 2014 ini...
terakhir euforia wisuda kayanya deh ya postingannya,,
mmm...wisuda enjoy and happy just one day, abis itu pusing lah kepala karena pengangguran..hehehe..
tapi tetep harus dinikmati karena wisuda S1 kan cuma sekali seumur hidup.. ya gaa?
mmm...aku mau cerita apa ya?
mungkin banyak banget yang bakal diceritain di postingan aku sekarang
udah numpuk banget unek-unek di hati, sampe ke otak juga udah diceritain..kayanya otak aku juga pasti bosen deh dengerinnya..haha
blog aku ini mungkin lebih banyak curahan hatinya daripada informasinya..
well, mungkin karna ga ada media lain buat aku curhat..
cuma via blog ini.
jadi sorry kalo yang baca blog aku, bakal kaya baca diary seseorang :D
tenang-tenang kalian ga akan aku judge sebagai pengintip diary qo..hahaha
*ngaco dah mulai :3
oke mari kita mulai ceritanya...
#bakalradamirisbacanyasoalnyalabil :P
kata aku saya atau gue mungkin akan dipakai di postingan ini..jangan heran please :p
Renungan saya pertama ini adalah tidak mungkin seseorang memiliki hidup yang nyaris sempurna, maksudnya tidak semua aspek dia bakal sukses, paling tidak mungkin balance pada tempatnya .. mungkin...
apa yang saya rasakan aspek karir akan berbanding terbalik dengan aspek perasaan kalo kita belom menikah..
yap..
mungkin saya bisa dikatakan lebih beruntung karena bisa diterima kerja magang di salah satu perusahaan selama 3bulan daripada teman saya yang lain,
tetapi kalo aspek perasaan...beeuuh,,
terombang ambing hancur ga jelas..
hidup ini adil.
maka ga semuanya balance, seperti contoh cerita saya di atas..
diumur saya yang hampir menginjak 24 tahun saat ini,
akan ada banyak pertanyaan yang memuakkan..*yakin adaaaaaaaa banyaaakkk >,<
orang tua mungkin secara tidak langsung akan menanyakan kapan target menikah?
kliseeee pertanyaannya
pacar aja saya ga punya, lelaki yang dekat apalagi..gimana akan menjawab target nikah?
*mimpi kali yeeeee -_-
intinya pertanyaan itu selalu bikin saya mengawang-awang, akan langsung terbersit dan membayangkan sebuah lamunan dulu..
sebuah mimpi dan harapan yang pernah saya ciptakan dulu..sewaktu masih kuliah tingkat akhir..
seperti perempuan lain pada umumnya. cita-cita cuma satu : LULUS-KERJA dan MENIKAH
itu pada saat saya memiliki orang dekat alias pacar,
banyak sekali harapan yang saya gantungkan padanya
maklum sudah hampir 2 tahun masa pacaran, pasti lah berpikiran yg muluk-muluk dan indah-indah..
tapi memang, terlalu banyak hambatan yang berbenteng tembok tinggi, tembok Berlin aja kalah deh pokoknya..
hingga hubungan itu berakhir,
walaupun mungkin pada saat itu kami masih saling suka..
dan sudah putus pun kami masih dekat dengan menjalani hubungan tanpa status,
hingga suatu ketika...
dia memilih move on duluan dan memiliki pacar baru.
saat itu dan sampai saat ini pun, saya secara kasat mata mungkin rela dan ikhlas.
secara terpaksa harus ikhlas..
dia sudah bahagia, harusnya saya juga mulai bisa bahagia tanpanya
ini nampak berlebihan dan pelik.
semacam sinetron FTV -_-
mestinya mudah dan gampang sekali kan, melupakan dia yang sudah bahagia dengan orang lain..
mengapa saya harus meratapi?
dan terus teringat tentang dia?
tapi,,
saya rasa tidak mudah untuk saya move on dengan benar dan lurus jalannya.
terbukti,
saya masih suka membahas dia, mengingat dan lainlainnya ..
kenapaaa???
saya juga tidak tahu jawabannya..
padahal ingin sekali saya bisa cepat lupa dan tidak pernah membahas dia kembali..
nampaknya butuh proses sangat panjang untuk mengubur rasa ini.
jujur semakin hari saya semakin tersiksa dengan perasaan yang ada sekarang,
sulit sekali menerima orang baru hadir dalam hidup saya,
mungkin karna ketika saya bersama dia dulu, saya telah berhenti mencari seseorang, dan mengabdikan serta menyerahkan perasaan saya sepenuhnya untuk dia,
semua kelebihan kekurangan kesalahan nya pun sudah saya maklumi dan saya terima dengan lapang dan penerimaan yang ikhlas..
sehingga sekarang saya begitu sulitnya mengingat hal-hal buruk yang saya benci darinya,
tapi saya harus bisa terus berjalan tanpa dia,
walopun dengan terpaksa dan berat hati..
dia sudah memiliki yang baru dan bahagia,
mungkin saya pun harusnya bahagia dengan kehidupan saya yang baru..
saya terlalu merasa kehilangan seorang teman baik,sahabat baik,dermaga terakhir untuk semua cerita saya di setiap harinya,
dan benar-benar berat kehilangannya..
dia benar-benar orang yang bisa saya harapkan dan saya andalkan,
tidak terbersit sedikitpun di benak saya dulu jika berpisah dan sudah dimiliki orang lain,
begitu sakit dan pahit kenyataannya sekarang..
gerakan move on saya kali ini dari dia benar-benar akan menjadi proses yang panjang..dan berliku,
saya menentang perasaan saya sendiri,
sekarang cuma bisa mengenang sendiri,,
:)
------------------------------------------imusobdly------------------------------------------------------
No comments :
Post a Comment